selamat berkunjung di lautan hati,
tempat berbagi, menyelami, memberi
...
just have fun.



Sekilas Tentang Interaksi Edukatif

Posted by Lautan Hati Oela Sunday, 18 August 2013 0 comments

IMG0087A

Dalam kehidupan, selain sebagai makhluk pribadi, manusia juga berfungsi sebagai makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan senantiasa membutuhkan makhluk lain. Oleh karena itulah, fungsi sosial manusia dibutuhkan. Dalam upaya bersosialisasi dengan sesamanya, manusia membutuhkan sebuah interaksi. Demikian pula dalam proses pembelajaran, hal terpenting yang dibutuhkan adalah sebuah interaksi antara pendidik dan peserta didik. Interaksi itulah yang kemudian disebut dengan interaksi edukatif.

Pada proses pembelajaran, antara pendidik dan peserta didik, keduanya berada dalam interaksi edukatif dengan posisi, tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Pendidik bertanggung jawab untuk mengantarkan peserta didik ke arah kedewasaan susila yang cakap, dengan memberi ilmu pengetahuan dan membimbingnya. Sedangkan peserta didik berusaha untuk mencapai tujuan tersebut dengan bantuan dan bimbingan dari pendidik.

Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya, sehingga interaksi itu merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi edukatif harus berproses dalam ikatan tujuan pendidikan. Karena itulah, interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif antara pendidik dan peserta didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.

Sejatinya, dalam proses interaksi edukatif bukanlah sekedar interaksi tanpa makna. Lebih dari itu, interaksi edukatif merupakan suatu proses yang mengandung sejumlah norma. Semua norma itulah yang harus ditransfer pendidik ke peserta didik. Sehingga dengan demikian, interaksi edukatif tidak berproses dalam kehampaan, melainkan penuh makna. Interaksi edukatif merupakan suatu proses yang menjembatani antara pengetahuan dan perbuatan, yang mengantarkan pada tingkah laku sesuai dengan pengetahuan yang diterima peserta didik.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa interaksi edukatif adalah hubungan dua arah antara pendidik dan peserta didik, dengan sejumlah norma sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.

Ada ciri-ciri khusus yang terdapat dalam interaksi edukatif, antara lain: memiliki tujuan; adanya suatu prosedur –jalannya interaksi— yang direncanakan, hal ini ditandai dengan penggarapan materi secara khusus dan aktivitas peserta didik; adanya pendidik yang berperan sebagai pembimbing; membutuhkan kedisiplinan; adanya batas waktu untuk pencapaian tujuan; dan adanya kegiatan penilaian.

Dalam interaksi edukatif terdapat dua jenis kegiatan, yakni kegiatan pendidik dan kegiatan peserta didik. Kegiatan pendidik antara lain: memahami prinsip-prinsip edukatif, menyiapkan bahan dan sumber belajar, memilih metode, alat dan alat bantu pengajaran, memilih pendekatan, dan mengadakan evaluasi setelah akhir pengajaran. Sedangkan kegiatan peserta didik adalah belajar dengan gaya belajarnya.

Selain mengajar, pendidik juga harus belajar memahami kondisi psikologis peserta didik dan kondisi kelas. Dalam interaksi edukatif, pendidik juga memiliki tanggung jawab untuk dapat bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing, mengupayakan agar peserta didik dapat aktif dan kreatif, serta mengupayakan terciptanya interaksi edukatif yang kondusif.

Sehingga dengan kapasitasnya sebagai fasilitator sekaligus pembimbing, pendidik akan mampu mengorganisir jalannya proses pembelajaran, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dan pada waktu yang sama, pendidik akan mampu menciptakan interaksi edukatif yang benar-benar efektif.

Pada dasarnya, untuk dapat mencapai tujuannya, interaksi edukatif memiliki beberapa prinsip. Beberapa prinsip itu harus ada dalam interaksi edukatif, sehingga yang menjadi tujuan interaksi edukatif pun dapat tercapai. Bahkan, pendidik juga harus menguasai serta mengaplikasikan prinsip-prinsip dalam interaksi edukatif.

Prinsip-prinsip yang harus ada dan menjadi landasan serta penunjang dalam penerapan interaksi edukatif antara lain:

1. Prinsip Motivasi

Dalam interaksi edukatif, motivasi yang dimiliki peserta didik sangat beragam dan tidak monoton. Sudah menjadi tugas dan kewajiban pendidik untuk menerapkan prinsip menggugah motivasi peserta didik, sehingga mereka terdorong untuk merasa ingin tahu, ingin mencoba, bersikap mandiri dan ingin maju.

2. Prinsip Fokus pada Perhatian Tertentu

Dalam pembelajaran diperlukan adanya titik fokus, yang membatasi kedalaman dan keluasan tujuan belajar serta memberikan arah kepada tujuannya. Dengan diterapkannya prinsip fokus pada titik tertentu ini, maka dalam proses pembelajaran –baik materi maupun bahan ajarnya— dapat benar-benar difokuskan pada satu hal, sehingga dapat memudahkan dalam upaya pencapaian tujuan interaksi edukatif.

3. Prinsip Keterpaduan

Pada proses pembelajaran dibutuhkan adanya keterpaduan atau keterkaitan antara pokok bahasan dalam satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Sehingga dengan adanya keterpaduan pembahasan ini akan membantu peserta didik dalam memadukan perolehan belajar pada kegiatan interaksi edukatif.

4. Prinsip Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Dalam kegiatan interaksi edukatif, pendidik perlu menciptakan sebuah masalah untuk dipecahkan oleh peserta didik. Pemecahan masalah akan mendorong peserta didik untuk lebih tegas dalam menghadapi berbagai masalah belajar. Karena, indikator kecerdasan peserta didik banyak ditentukan oleh kemampuannya dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

5. Prinsip Mencari, Menemukan dan Mengembangkan Sendiri

Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi untuk mengembangkan diri. Sehingga, pendidik yang bijak akan memberi kesempatan peserta didik untuk mencari, menggali, menemukan informasi sendiri untuk kemudian dapat mengembangkan diri. Cara belajar seperti ini akan menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik.

6. Prinsip Belajar Sambil Bekerja

Konsep belajar sambil bekerja (learning by doing) akan mendapatkan lebih banyak hasil bagi peserta didik. Karena, kesan yang didapat peserta didik lebih tahan lama disimpan di otak.

7. Prinsip Hubungan Sosial

Kondisi sosialisasi juga perlu diterapkan dalam interaksi edukatif. Peserta didik juga butuh belajar bersama dan bekerjasama, agar mereka lebih bergairah dalam menerima pelajaran dari pendidik. Tugas yang berat dikerjakan sendiri, akan lebih mudah jika dikerjakan bersama secara kooperatif (cooperatif learning).

8. Prinsip Perbedaan Individual

Dalam proses pembelajaran, peserta didik merupakan pribadi yang beragam, dan berbeda satu sama lain, baik dari segi biologis, intelektual, maupun psikologis. Sudah menjadi kebutuhan bagi pendidik untuk melihat peserta didik sebagai individu yang berbeda antara satu sama lain. Sehingga pendidik tidak monoton dalam menciptakan interaksi edukatif antara dirinya dan semua peserta didik.

Dengan memerhatikan, menguasai dan mengaplikasikan prinsip-prinsip yang harus ada dalam interaksi edukatif, maka pendidik akan mampu mengembangkan interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik. Sehingga dalam proses pembelajaran tercipta interaksi edukatif, tercipta hubungan dua arah antara pendidik dan peserta didik, dengan sejumlah norma sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.

*******

Bacaan Lanjutan:

Djamaroh, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Saiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman, A.M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajawali Pers.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sekilas Tentang Interaksi Edukatif
Ditulis oleh Lautan Hati Oela
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://ulashoim.blogspot.com/2013/08/sekilas-tentang-interaksi-edukatif.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Cara Buat Email Di Google | Copyright of Lautan Hati Oela.