selamat berkunjung di lautan hati,
tempat berbagi, menyelami, memberi
...
just have fun.



Memahami Konsep Dasar Belajar

Posted by Lautan Hati Oela Wednesday 23 May 2012 0 comments

 

edu4

Sebuah kata yang rasanya sudah tidak asing lagi di telinga, kegiatan yang sering kali dilakukan oleh berbagai orang dan siswa terutama dalam lembaga pendidikan formal maupun non formal. ‘Belajar’, sebuah kata yang tidak lagi aneh dan sangat sering terdengar. Namun, ketika ditanya tentang makna dan pengertian belajar, mungkin mayoritas orang masih akan mengernyitkan dahinya dan berusaha berpikir keras untuk dapat mendefinisikannya.

Sungguh suatu hal yang aneh rasanya, mengetahui bagaimana aktivitas dan bahkan sudah sering mengerjakannya, tetapi ketika diminta mendefinisikannya secara gamblang, masih saja kesulitan. Realitas yang ada, banyak orang yang mengerti bagaimana aktivitas belajar tetapi masih saja bingung untuk mendefinisikannya.. Terkait pengertian dan makna belajar, beberapa ahli psikologi dan pendidikan telah mengemukakan rumusan yang beragam, sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Berikut akan terpapar beberapa makna belajar yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli;

1. James O. Whittaker merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

2. Cronbach berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

3. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.

4. Hilghard Bower memaparkan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang terhadap situasi itu.

5. Morgan mendefinisikan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

6. Wetherington menjelaskan, belajar yaitu suatu perubahan didalam kepribadian yang mengatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian

7. Drs. Slameto mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

8. Drs. Syaiful Bahri Djamaroh mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

9. Drs. M. Ngalim Purwanto, MP memberikan definisi belajar dari beberapa elemen:

  1. Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik tetapi ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
  2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, sedangkan perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
  3. Belajar adalah perubahan yang harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.
  4. Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.

Dari berbagai definisi belajar dari para pakar psikologi dan pendidikan tersebut, maka dapat dimengerti bahwa belajar merupakan sebuah aktivitas yang senyatanya melibatkan dua unsur, jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Dalam proses belajar, unsur jiwa dan raga sangat berperan dan benar-benar terlibat. Jiwa dilibatkan dalam hal pola pikir, dan indikasinya pada sikap, sedangkan raga memegang peranan dalam hal keterampilan, kebiasaan, kecakapan.

Melalui proses belajar, kedua unsur –jiwa dan raga; fisik dan psikis- benar-benar dilatih untuk dapat dikembangkan sehingga akhirnya dapat menghasilkan sebuah perubahan positif dalam kedua unsur tersebut.

Apabila ditilik lebih dalam lagi, belajar sejatinya bertujuan untuk menghasilkan sebuah perubahan. Dari beberapa pakar yang mendefinisikan makna belajar, tak dapat dipungkiri adanya kata ‘perubahan’ dalam kalimat pendefinisian mereka terhadap belajar. Jadi sudah dapat dipastikan bahwa perubahan merupakan sebuah harapan dari adanya proses belajar.

Namun demikian, perubahan yang bagaimanakah yang sejatinya diharapkan menjadi hasil dari belajar, hal ini pun perlu adanya kejelasan. Mengingat sangat banyak perubahan yang terjadi dalam diri seseorang, baik sifat maupun jenisnya. Sehingga dapat dipastikan bahwa tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar, atau perubahan yang menjadi hasil dari belajar.

Meskipun terdapat perbedaan definisi dari para ahli tentang perubahan yang dihasilkan oleh belajar, namun dapat disimpulkan bahwa tidak semua perubahan yang terjadi dalam individu menjadi hasil dari belajar. Kalau kaki seseorang menjadi patah atau bengkok karena kecelakaan, perubahan tersebut tentunya bukan perubahan dalam arti belajar dan bukan perubahan yang dihasilkan oleh belajar. Pun demikian halnya dengan perubahan tingkah laku seseorang yang berada dalam keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar. Lantas bagaimanakah perubahan yang masuk dalam ‘definisi belajar’, berikut yang merupakan ciri-ciri perubahan-perubahan yang dihasilkan oleh belajar:

1. Perubahan terjadi secara sadar

Hal ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan dalam dirinya. Atau paling tidak, ia merasakan bahwa telah ada suatu perubahan dalam dirinya. Semisal, ia menyadari atau merasakan bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya berubah menjadi lebih baik. Dengan demikian, perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar. Karena seseorang tersebut tidak sadar akan perubahan dalam dirinya itu.

2. Perubahan bersifat positif dan aktif

Dalam proses belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Maka kemudian, semakin banyak usaha belajar dilakukan tentunya akan semakin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan dalam belajar juga bersifat aktif, maksudnya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya. Melainkan ada usaha sadar dari individu untuk melakukan proses belajar yang kemudian menghasilkan perubahan dalam dirinya.

3. Perubahan bersifat kontinu dan fungsional

Yang menjadi hasil dari belajar adalah suatu perubahan yang berkesinambungan, yang terus menerus dan tidak statis. Sebuah perubahan yang terjadi maka akan mengundang adanya perubahan berikutnya dan tentunya akan berguna bagi kehidupan maupun proses belajar selanjutnya. Satu contoh misalnya, seorang anak yang belajar berhitung, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa berhitung menjadi bisa berhitung. Perubahan ini berlangsung terus menerus hingga kecakapan berhitungnya menjadi sempurna. Ia dapat berhitung dengan angka, jari, dan bahkan dapat menjawab soal-soal matematika berupa soal cerita. Di samping itu, dengan kecakapan berhitung yang dimilikinya ia kemudian bisa memperoleh kecakapan lainnya, semisal dapat menghitung dengan teknik sempoa, jaritmatik dan bahkan dapat mengelola suatu bisnis yang membutuhkan analisa serta kejelian proses menghitung.

4. Perubahan tidak bersifat sementara

Perubahan yang terjadi karena belajar tidak bersifat sementara, melainkan bersifat menetap atau permanen. Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalkan, seseorang yang benar-benar telah belajar memetik gitar, maka kecakapannya dalam memainkan gitar tidak akan hilang begitu saja, tetapi akan dimiliki terus, malah akan semakin berkembang jika ia senantiasa meningkatkan proses belajarnya, terus berlatih. Dengan demikian, perubahan yang hanya bersifat sementara atau temporer seperti keluar air mata, berkeringat, bersin, menangis dan sebagainya bukan merupakan perubahan dalam arti belajar.

5. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang terjadi setelah belajar adalah sebuah perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku. Hal ini berarti bahwa setelah melewati proses belajar, maka seseorang akan mendapatkan perubahan keseluruhan tingkah laku. Apabila seseorang belajar sesuatu, maka hasilnya ia akan mendapatkan perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

Sebagai contoh misalnya, jika seseorang belajar mengemudikan mobil, maka perubahan yang paling tampak adalah dalam keterampilan mengemudi mobil itu. Namun, ia telah mengalami perubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja mobil, pengetahuan tentang jenis-jenis mobil, pengetahuan tentang alat-alat mobil, kebiasaan membersihkan mobil, keinginan untuk memiliki mobil yang lebih bagus dan sebagainya. Jadi, aspek yang satu berhubungan dengan aspek yang lain.

6. Perubahan memiliki tujuan atau terarah

Perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh belajar terjadi karena adanya tujuan yang ingin dicapai. Hal ini berarti bahwa proses belajar mengarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya, seseorang yang belajar menjahit, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai atau targetnya dengan belajar menjahit. Sehingga dengan demikian, proses belajar senantiasa mengarah pada tingkah laku yang telah ditetapkannya.

Setelah menilik definisi para ahli psikologi dan pendidikan tentang belajar, berikut juga tujuan dan harapan yang dihasilkan oleh proses belajar serta perubahan yang bagaimana saja yang merupakan makna dan hasil dari belajar, maka senyatanya dapat dimengerti bahwa:

‘belajar adalah keseluruhan proses yang melibatkan aktivitas fisik-psikis untuk mendapatkan perubahan positif dalam semua aspek tingkah laku melalui sentuhan dengan lingkungan dan pengalaman.’

***********

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Memahami Konsep Dasar Belajar
Ditulis oleh Lautan Hati Oela
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://ulashoim.blogspot.com/2012/05/memahami-konsep-dasar-belajar.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Cara Buat Email Di Google | Copyright of Lautan Hati Oela.