Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran
Adanya proses pendidikan dan pembelajaran bukanlah tanpa tujuan. Proses pendidikan dan proses pembelajaran bukanlah sebuah proses hampa tanpa makna. Namun ada tujuan yang terkandung di dalamnya. Sehingga dengan demikian, terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Terkait dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran, para pakar pendidikan memiliki beberapa pendapat. Tak dapat dipungkiri, pendapat para pakar itu juga mengalami perbedaan. Betapa tidak, para pakar pendidikan itu berpendapat sesuai dengan pola pikir, kondisi lingkungan dan hasil eksperimen mereka. Sehingga menjadi wajar jika terdapat perbedaan dalam menggagas dan mengemukakan pendapat, tak terkecuali tentang tujuan pendidikan.
Para pakar pendidikan yang berorientasi pada kemasyarakatan lebih berpendapat bahwa, tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan manusia yang bisa berperan dan menyesuaikan diri dalam masyarakatnya masing-masing. Sementara itu, pandangan dari teoritis pendidikan yang berorientasi individual terbagi menjadi dua aliran. Yang pertama, berpendapat bahwa tujuan utama pendidikan adalah mempersiapkan peserta didik agar bisa meraih kebahagiaan yang optimal melalui pencapaian kesuksesan kehidupan bermasyarakat dan ekonomi –jauh lebih berhasil dari apa yang telah dicapai orang tua mereka— sedangkan aliran kedua, lebih menekankan pada peningkatan intelektual, kekayaan dan keseimbangan jiwa peserta didik. Menurut para teoritis di aliran ini, meskipun memiliki banyak persamaan dengan peserta didik lain, seorang peserta didik masih tetap mempunyai keunikan dalam pelbagai segi.
Menurut Oemar Hamalik, pada dasarnya, tujuan pendidikan dibagi menjadi empat tingkatan atau jenjang, sesuai dengan ruang lingkup dan sasaran yang hendak dicapai oleh tujuan itu. Tingkatan tujuan tersebut antara lain:
1. Tujuan pendidikan nasional
Tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan umum dari pendidikan nasional. Tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang yang sangat luas dan menjadi pedoman dari semua kegiatan atau usaha pendidikan. Tujuan ini kemudian dijadikan landasan dalam menentukan tujuan sekolah dan tujuan kurikulum sekolah, tujuan pendidikan formal dan non formal.
2. Tujuan lembaga pendidikan
Tujuan ini merupakan kewenangan suatu lembaga pendidikan untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai, berlandaskan pada tujuan pendidikan nasional. Tentunya, antara satu lembaga pendidikan memiliki tujuan yang berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya.
3. Tujuan kurikuler
Dalam hal ini, beberapa tujuan yang hendak dicapai, terkait dengan kurikulum. Pada setiap lembaga pendidikan di Indonesia, kurikulumnya harus mencerminkan jiwa mukaddimah UUD 1945. Disamping itu, kurikulum juga harus diintegrasikan dengan nation and character building sebagai alat pembinaan manusia pancasila dan pembangunan.
4. Tujuan mata pelajaran
Tujuan mata pelajaran ini merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Dan dalam setiap mata pelajaran memiliki tujuan yang berbeda-beda antara satu dan yang lain.
5. Tujuan mengajar dan belajar
Tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat operasional. Tujuan yang dapat tercapai dalam waktu singkat, yakni setelah usainya jam pelajaran tertentu. Tujuan mengajar dan belajar harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:
a. Bertitik tolak dari tingkah laku peserta didik. Artinya, dalam tujuan itu hendaknya terkandung secara jelas, tingkah laku apa dan bagaimana yang diharapkan ada pada peserta didik setelah melewati proses pembelajaran.
b. Harus dirumuskan sekhusus mungkin. Artinya, tujuan itu harus dirinci sedemikian rupa agar lebih jelas apa yang hendak dicapai dan dapat lebih mudah untuk mencapainya.
c. Harus dirumuskan secara sederhana, singkat tapi jelas. Hal ini dimaksudkan agar tujuan itu dapat lebih mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan maupun kerancuan.
d. Harus bisa dicapai dalam waktu yang singkat, yaitu setelah jam pelajaran usai. Setelah jam pelajaran itu pendidik dapat mengontrol, sejauh mana tujuan tersebut mampu dicapai.
e. Perumusan tujuan tidak dicampur dengan kegiatan mencapai tujuan.
Dengan demikian, baik pembelajaran maupun pendidikan keduanya memiliki tujuan, kendatipun tujuan pembelajaran juga menjadi bagian dan terangkum dalam tujuan pendidikan secara global.
*******
BACAAN LANJUTAN:
Dj, Abd. Syakur (penyunting). 2003. Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam. Bandung: Mizan.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ditulis oleh Lautan Hati Oela
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment