selamat berkunjung di lautan hati,
tempat berbagi, menyelami, memberi
...
just have fun.



Sebuah review subyektif: “EIFFEL I’M IN LOVE 2”

Posted by Lautan Hati Oela Thursday 22 February 2018 0 comments

eiffel-2-480x600

Setelah tiga belas tahun berselang dari rilis perdana nya, EIFFEL I’M IN LOVE 2 kembali hadir meramaikan jagad perfilman Indonesia. EIFFEL I’M IN LOVE 2 mulai rilis sejak 14 Februari 2018 ini. Sequel film yang menceritakan kisah kasih dua orang anak manusia ini layak dinikmati. Namun ada beberapa  beberapa hal yang membedakan antara EIFFEL I’M IN LOVE 1 dan 2. Kendati pemain utama dalam film ini masih tetap sama, namun ada greget yang berbeda. Tapi itu sekedar tanggapan pribadi saja. Pasti ada tanggapan berbeda dari orang lain.

Menurut pendapat pribadi saja ini yaaa…. secara alur cerita atau plot, greget pada film pertama masih lebih terasa dibanding film yang kedua. Penampilan sang aktor utama, Adit lebih terlihat cool dibanding pada EIFFEL I’M IN LOVE  2. Dalam EIFFEL I’M IN LOVE 2, cerita masih saja “ngambang”. Ending ceritanya masih saja menyisakan tanya.

Di sequelnya ini, EIFFEL I’M IN LOVE menceritakan kisah Adit dan Tita yang sudah mendewasa. Setelah pada EIFFEL I’M IN LOVE  pertama dulu, Adit pergi ke Paris setelah bertunangan dengan Tita. Sementara Tita masih sekolah di Jakarta. Mereka berdua tetap bertahan menjalin hubungan pertunangan. Tita tetap rela menunggu Adit sampai dua belas tahun lamanya. Hingga akhirnya Tita berhasil menjadi dokter hewan, sedangkan Adit di Paris menjalankan karir dan bisnisnya.

Ada beberapa hal yang menyebabkan tertundanya pernikahan mereka berdua. Selain karena ayah Adit yang sakit sampai kemudian meninggal, faktor LDR dan karakter  keduanya juga masih mendominasi keberlangsungan hubungan mereka berdua. Adit dan Tita masih saja kerap mengalami pertikaian-pertikaian kecil yang  kocak, namun juga terkadang mengancam kelanjutan hubungan keduanya.

Di EIFFEL I’M IN LOVE 2 ini Tita telihat galau karena Adit tak kunjung melamarnya. Beberapa faktor tadi yang menjadi penyebab kenapa Adit masih belumm juga melamar Tita. Sepeninggal ayahnya, Adit terpaksa harus menjual rumah untuk melunasi hutang-hutang ayahnya selama sakit hingga kemudian meninggal. Sisa dari hasil penjualan rumah digunakan untuk membeli apartemen yang masih belum jadi dan butuh sentuhan renovasi di sana sini. Hal itu lah yang kemudian menjadi salah satu faktor tertundanya kelanjutan serta kepastian hubungan Tita dan Adit. Dengan alasan masih belum siap, Adit mengutarakan bahwa ia masih belum bisa segera menikahi Tita. Pertama kali mendengar alasan ‘belum siap” itu menjadikan Tita sangat shock, sedih, dan kecil hati. Sontak Tita hanya ingin mengakhiri hubungannya dengan Adit. Sementara di sisi lain, Adit sangat bimbang. Ia masih sangat menyayangi Tita, dan sangat ingin Tita mengerti keadaannya. Namun belum sempat menjelaskan keadaan yang sebenarnya pada Tita, terlebih dahulu Tita sudah salah paham dan enggan menerima penjelasan dari Adit. Terlebih ketika hendak kembali ke rumah Adit, Tita yang bersama sahabat sekaligus kakak iparnya, Uni melihat Adit tengah berduaan dengan perempuan di sebuah restoran. Mereka terihat begitu akrab dan mesra. Hal itu tentu saja membuat Tita semakin sedih sekaligus juga marah pada Adit.

Di ujung cerita, Adit akhirnya berhasil membawa Tita ke apartmen yang baru saja ia beli dan masih dalam tahao renovasi. Saat itu pun Adit menjelaskan penyebab yang selama ini membuatnya masih belum siap menikahi Tita dalam waktu dekat. Hingga sampai pada kalimat penjelasan bahwa Adit harus menghubungi kawanya, Cindi untuk bisa segera mempercepat tahapan renovasi apartemen milik Adit yang akan ia tinggali bersama Tita. Saat itupun terungkap juga bahwa Cindi adalah teman Adit yang pernah Tita lihat di restoran bersama Adit. Maka saat itu Tita juga menyadari bahwa selama ini ia sudah salah paham terhadap Adit. Dan itulah yang menjadi ending dalam cerita itu…. EIFFEL I’M IN LOVE 2

Nah, kalau dibanding EIFFEL I’M IN LOVE yang pertama, menurut pendapat pribadi sih…. lebih greget dan lebih menarik edisi pertama. Kalau di EIFFEL I’M IN LOVE edisi pertama, karakter Adit tampak begitu cool, keren, dan sok bijak. Sedangkan Tita masih kekanak kanakan, manja, dan butuh perhatian. Rasanya, perpaduan dua karakter pasangan itu sangat menggelikan dan menarik untuk dinikmati. Kemudian lagi, di EIFFEL I’M IN LOVE yang pertama seringkali membuat saya tertawa karena beberapa kali tebakan saya akan kelanjutan alur cerita ternyata salah. Adit yang diam-diam mengajak Uni ‘berkomplot’ dalam rangka merebut hati Tita, masih sangat tak terbaca oleh saya. Hahhahah…. entah karena penulis skenario nya yang benar-benar briliant atau saya yang lemot untuk sekedar membaca kelanjutan alur cerita… hahahhah. Dan, bagian yang paling menarik yang saya suka adalah ketika dia akhir cerita, saat Adit mengutarakan isi hatinya kepada Tita dengan menggunakan bahasa Perancis, Adit mengatakan betapa berarti Tita untuk dirinya dan betapa Adit mencintai Tita. Maka saat itu Tita hanya diam termangu, tampak seperti menyimpan rasa haru. Namun tak begiti lama setelah itu, Tita menjawab dengan eajah dan ekspresi yang sangat lugu: “artinya apa?” Hahhahahhah…. betapa bagian akhir cerita itu menjadi kesan yang menarik dan membekas bagi saya pribadi…. Kerren memang penuis ceritanya.

Sekai lagi, terkait masalah tampilan dan karakter, Adit di EIFFEL I’M IN LOVE di edisi yang pertama lebih menarik dan lebih saya sukai. Tapi itu hanya sebatas pendapat pribadi saya saja… Smile

Yaaaaah... demikian sedikit review subyektif perihal film EIFFEL I’M IN LOVE 2…. Silakan menikmati film nya sendiri. Dan, tentu saja akan hadir pendapat pribadi bagi penonton dan penikmat film yang lain, yang sangat mungkin berbeda dengan pendapat dan/atau review subyektif saya…. hhhhh… Namanya saja review subyektif, maka saya menggunakan kaca mata pola pikir dan hati secara personal dan sifatnya sangat subjektif, yang tentu saja tidak ada standar kebenaran secara mutlak. Hahahahhahah… Open-mouthed smile

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sebuah review subyektif: “EIFFEL I’M IN LOVE 2”
Ditulis oleh Lautan Hati Oela
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://ulashoim.blogspot.com/2018/02/sebuah-review-subyektif-eiffel-im-in.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Cara Buat Email Di Google | Copyright of Lautan Hati Oela.