DAKWAH RASUL DI MEKKAH
Sunday 26 November 2017
0
comments
DAKWAH RASUL DI MEKKAH
Oleh:
Ivaqoh Afkarina
Lutfia Fara A
Rahma Sebyanti
Darma Susila
Omar Abdul Jabar
Fischa
1.
Masyarakat Arab Pra Islam
Pada
masa pra Islam, masyarakat Arab memiliki keyakinan animisme yakni kepercayaan
pada benda (menyembah berhala). Masyarakat Arab berdoa kepada berhala,
bersujud, mengorbankan sesuatu, dan mengelilingi berhala layaknya umat Islam
seperti saat ini, tetapi mereka berada pada kepercayaan yg salah. Masa tersebut
dikenal sebagai masa jahiliyah (bodoh) karena keyakinan mereka bertentangan
dengan agama Islam saat ini. Latta, Uzzah, Manat, dan Hubal adalah sesembahan
(berhala) mereka yg terkenal, tetapi juga ada masyarakat yg beragama Yahudi,
Nasrani, dan Majusi serta ada beberapa individu yg beragama Hanif (agama nabi
Ibrahim a.s).
Kehidupan
perekonomian di gurun pasir yaitu bergantung pada kekayaan pengembala hewan
ternak dan di perkotaan yaitu bercocok tanam dan perniagaan. Pada masa itu,
Mekkah merupakan kota perniagaan terbesar di Arab dan terdapat beberapa wilayah
yg memiliki kebudayaan yg sangat maju. Tetapi dalam kehidupan sosialnya,
perbuatan buruk sangat banyak terjadi, berbuat zalim dianggap hal biasa,
kekerasan, merusak kehormatan dan membunuh anak perempuan, peperangan, memiliki
banyak istri tanpa ada batas, bahkan berzina.
Dan
sampai akhirnya nabi Muhammad SAW lahir, diangkat menjadi rasul, dan
menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Arab. Walaupun butuh waktu yg lama, tetapi
tidak sedikit orang yg menjadi beragama Islam karena Beliau dan keadaan
masyarakat Arab menjadi lebih baik karena dalam Islam diajarkan cara
berperilaku yg pantas.
2.
Muhammad Diangkat Menjadi Rasul
Pada
saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 tahun kesukaannya mengasingkan diri
dengan berbekal Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira
beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada usia genap 40 tahun Nabi
dianggkat menjadi Rasul. Beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira dengan
perantaraan Malaikat Jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.
Ketika
Nabi berada di gua Hira datang malaikat Jibril dan memeluk Nabi sambil berkata
"Bacalah". Jawab Nabi "Aku tidak dapat membaca" Lantas
Malaikat memegangi dan merangkul Nabi hingga sesak kemudian melepaskannya dan
berkata lagi "Bacalah". Jawab Nabi "Aku tidak bisa
membaca". Lantas Malaikat memegangi dan merangkulnya lagi sampai ketiga
kalinya sampai Nabi merasa sesak kemudian melepasknnya. Lalu Nabi bersedia
mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5)
Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar lalu pulang dan menemui Khadijah (istrinya) untuk minta diselimuti. Beliau diselimuti Khadijah hingga tidak lagi menggigil tapi Khadijah khawatir akan keadaan diri Beliau
Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar lalu pulang dan menemui Khadijah (istrinya) untuk minta diselimuti. Beliau diselimuti Khadijah hingga tidak lagi menggigil tapi Khadijah khawatir akan keadaan diri Beliau
Khadijah
lalu menemui Waraqah bin Naufal dan menceritakan kejadian yang dialami oleh
Nabi. Waraqah menanggapi "Maha suci, Maha suci, Dia benar-benar nabi umat
ini, katakanlah kepadanya, agar dia berteguh hati.”
Pada
saat itulah, Beliau diangkat menjadi Rasul diumur nya yang ke 40 tahun.
3. Strategi
Dakwah Rasul di Mekah
1.Secara diam diam atau
sembunyi sembunyi selama 3-4 tahun.
Nabi
Muhammad SAW melakukan dakwah secara diam diam dengan cara datang ke keluarga
terdekat lalu ke kerabat terdekat lalu ke tetangga. Dengan cara tersebut,
beberapa keluarga dan kerabatnya masuk IslanM tetapi tiddak dengan paman
Rasulullah, Abu Thalib. Dia menolak ajaran Nabi karena tidak bisa meninggalkan
ajaran nenek moyangnya, tetapi pamannya tidak pernah menghalangi Nabi bahkan
dia mengancam orang orang yang menghalangi jalan dakwah Nabi Muhammad SAW.
Dengan
cara ini, tidak banyak orang yang masuk Islam, yaitu tidak lebih dari 12 orang.
Mereka disebut dengan Assabiqunal Awwallaun (orang orang yang pertama masuk
Islam, mereka diantaranya adalah Khadijah, Ali bin Abi
Thalib, Abu Bakar as-Shiddiq, Zaid, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad
bi Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin
Jarrah, dan al-Arqam bin Abil Arqam, yang rumahnya di jadikan sebagai tempat
berdakwah.
2. Secara terang terangan.
Dimulai sejak tahun ke 4 dari kenabiannya.
Nabi
Muhammad SAW melakukan dakwah secara terang terangan dengan cara mengundang
kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim . Lalu,Nabi Muhammad SAW memberi peringatan
kepada semua masyarakat yang hadir saat itu untuk meninggalkan kebiasaan lama
yaitu menyembah berhala. Kemudian setelah beberapa lama akhirnya Nabi Muhammad
SAW memperoleh umat meskipun tidak banyak dan setelah beberapa di Mekah Nabi
Muhammad SAW memutuskan hijrah ke Madinah.
Dalam
mensyiarkan Islam, Nabi melakukannya dengan strategi yang disesuaikan dengan
peradaban dan cara berfikir bangsa Arab, yaitu:
·
Nabi memperkenalkan tauhid
kepada Allah sebagai pondasi kehidupan dalam arti yang menyeluruh.
·
Nabi menggunakan strategi
pertahapan yang jelas.
·
Nabi
mendayagunakan berbagai macam sumber potensi sahabat secara efektif.
4.
Substansi Dakwah Rasul di Mekah
Ø Tauhid
(Meng-Esakan Allah)
Umat manusia harus
beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah SWT. Beribadah atau
menyembah kepada selain Allah merupakan perilaku syirik dan haram hukumnya yang
merupakan dosa yang paling besar.
Ø Muamalah
(Mengajarkan yang baik)
Sebagai umat manusia
kita harus berperilaku yang baik sesama manusia
Ø Kesucian
Jiwa
Islam menyerukan umat
manusia agar senantiasa menyucikan jiwa dengan bertakwa dan beriman.
Ø Persaudaraan
Islam mengajarkan bahwa
sesama orang beriman adalah saudara. Kita dituntut untuk menyayangi, membantu,
hormat, dan saling bertoleransi
sasama manusia
5.
Hikmah Strategi Dakwah Rasul di Mekkah
1.
Menyadari bahwa melalui sifat sabar, ulet, lemah lembut dan tidak merusak dalam
menjalankan amar ma'ruf nahi munkar pasti akan mendapatkan pertolongan Allah
SWT.
2.
Menyadari dan memahami bahwa seorang rasul hanyalah bertugas menyampaikan
risalah dari Allah SWT.
3.
Memahami bahwa Allah SWT pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih
menjadi utusan atau rasul-Nya. Oleh karena itu, sangat wajar apabila seseorang
ingin menjadi pemimpin atau menduduki jabatan tertentu terlebih dahulu harus
diuji.
4.
Dapat mengambil contoh cara cara berdakwah yg dilakukan Nabi SAW. yaitu sangat
bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yg berharga, dapat menarik perhatian
orang tanpa menimbulkan kebosanan. Seperti yang digambarkan dalam Surat An-Nahl
ayat 125 yaitu "Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk"
(An-Nahl:125)
5.
Dapat meneladani Nabi SAW. sebagai uswatun khasanah, artinya sikap dan amal
perbuatan beliau sehari hari adalah teladan yang bauk, terutama terhadap ajaran
Islam yang didakwahkannya. Firman Allah SWT. : "Sungguh, telah ada pada
diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat
Allah SWT." (Al-Ahzab:21)
6.
Keteladanan Dakwah Rasul di Mekkah
1.
Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar, dan menggunakan bahasa yang
halus dan lemah lembut serta dengan bahasa yang mudah dipahami.
2. Rasulullah
saw. Memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat. Hal ini tercermin dalam
sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan “sahabat”. Cara seperti ini
menimbulkan rasa simpati yang luar biasa karena di dalam islam benar-benar
diterapkan kesetaraan.
3. Rasulullah
saw. Selalu bersama para sahabat-sahabatnya, baik dalam keadaan suka maupun
duka.
4.
Rasulullah dan para sahabat sangat tabah dan teguh dalam berdakwah, meskipun
menghadapi cercaan dan siksaan yang luar biasa dari kaum kafir Quraisy.
5. Dalam mendukung
dakwah Rasulullah, para sahabat mengorbankan tenaga, harta, jiwa dan raga
dengan sepenuh hati.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: DAKWAH RASUL DI MEKKAH
Ditulis oleh Lautan Hati Oela
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://ulashoim.blogspot.com/2017/11/dakwah-rasul-di-mekkah.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Lautan Hati Oela
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment