selamat berkunjung di lautan hati,
tempat berbagi, menyelami, memberi
...
just have fun.



RAGAM MODEL PEMBELAJARAN

Posted by Lautan Hati Oela Friday 16 March 2012 0 comments

Demi meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, tentu dibutuhkan sebuah metode dan/atau model pembelajaran yang tidak hanya membuat peserta didik menjadi aktif, tetapi juga sekaligus kreatif, tertantang dan merasa senang. Perasaan senang yang dimaksudkan adalah, saat proses pembelajaran, peserta didik tidak lagi merasa bosan atau malas. Mereka akan menjadi bersemangat, antusias dan tertantang mengikuti setiap proses pembelajaran.

Berikut beberapa metode dan/atau model pembelajaran yang dapat diterapkan dan masih bisa dikembangkan lagi:

    • Tanya jawab (respons)

Salah satu teknik yang baik dalam mengajar adalah bertanya. Dengan pertanyaan, peserta didik akan mendapatkan rangsangan untuk berpikir dan menggunakan kemampuan intelektual mereka agar mendapatkan jawaban yang tepat. Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat menstimulasi peserta didik untuk berpikir. Kendati demikian, pertanyaan yang digunakan dalam proses pembelajaran senyatanya beragam. Apabila ditinjau dari intensitasnya, pertanyaan itu ada yang baik dan jelek, ada yang positif dan negatif, ada yang membawa peserta didik untuk lebih aktif dan sebaliknya. Semua itu bergantung pada bagaimana teknik menyampaikan pertanyaan, bagaimana bobot dan conten pertanyaan, bagaimana respon peserta didik serta bagaimana penguatan (reinforcement) dan umpan baliknya.

Dalam mengajukan pertanyaan terdapat dua cara diantaranya:

a.) memberikan pengarahan ulang (redirecting)

dalam redirecting ini terdapat proses pengalihan jawaban dari seorang peserta didik terhadap peserta didik lainnya. Maksud dan tujuannya adalah untuk memperoleh jawaban yang paling tepat dari para peserta didik.

Pendidik/guru memberikan pertanyaan kepada seorang peserta didik, kemudian mengalihkan pertanyaan itu pada peserta didik lainnya untuk dikomentari dan diberikan penjelasan seperlunya.

b.) Membimbing untuk memberikan jawaban (probing)

untuk membantu peserta didik dalam menemukan jawaban, pendidik berupaya memberikan pengarahan, namun secara generalisasi dan tidak mengulang (clarification).

Pendidik/guru memberikan pertanyaan seraya memberikan petunjuk bagaimana agar peserta didik mampu menemukan cara menjawabnya.

    • Sosiodrama (role playing)

Sodiodrama berarti cara menyajikan bahan pelajaran dengan menunjukkan dan mempertontonkan atau mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial. Dengan demikian, metode pembelajaran sosiodrama adalah metode pembelajaran yang dalam pelaksanaannya, peserta didik mendapat tugas dari guru untuk mendramatisasikan suatu situasi sosial yang mengandung suatu problem. Tujuannya adalah agar peserta didik mampu memecahkan masalah yang muncul dari sebuah situasi sosial.

Metode ini merupakan suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta didik dengan memerankan tokoh hidup atau benda mati. Dengan sosiodrama, peserta didik dapat dengan bebas berekspresi dalam menjalankan peran masing-masing.

    •  Numbered heads together

Numbered heads together adalah metode pembelajaran di mana setiap peserta didik diberi nomor kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Lalu pendidik/guru memanggil nomor peserta didik secara acak.

Langkah-langkah:

  1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap peserta didik mendapat satu nomor
  2. Pendidik/guru memberikan tugas dan setiap kelompok mengerjakannya
  3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok bisa mengerjakannya
  4. Pendidik memanggil salah satu nomor peserta didik dan nomor yang dipanggil melaporkan atau menjelaskan hasil kerja sama mereka
  5. Pendidik memberikan kesempatan bagi peserta didik yang lain untuk menanggapi kemudian pendidik menunjuk nomor yang lain
  6. Pendidik dan peserta didik mengambil kesimpulan
    • Pemecahan masalah (problem solving)

Metode pembelajaran dengan pemecahan masalah atau problem solving adalah penggunaan metode dalam proses pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah, baik pribadi atau kelompok untuk dipecahkan sendiri atau bersama-sama. Dalam menggunakan metode ini, pendidik dapat memberikan sebuah problema atau kasus kepada peserta didik untuk kemudian dibaca, dipahami dan ditemukan alternatif solusinya. Pendidik dapat menyimak alternatif solusi yang ditawarkan peserta didik, kemudian memberi petunjuk dan menyimpulkannya.

    • Team Quiz

Metode pembelajaran ini digunakan dengan maksud untuk menstimulasi peserta didik dalam berkompetisi secara beregu (tim).

Langkah-langkah:

  1. Pendidik memilih topik yang dapat disampaikan dalam tiga segmen
  2. Peserta didik dibagi menjadi tiga kelompok (A, B, C)
  3. Pendidik menjelaskan format sesi yang akan disampaikan dan mulai menyampaikan materi dengan batasan waktu 10 menit
  4. Pendidik meminta tim A untuk membuat kuis Jawaban Ringkas. Kuis disiapkan sekitar 5 menit, sedangkan Tim B dan tim C menggunakan waktu untuk me-review catatannya.
  5. Tim A memberi pertanyaan ke tim B. Jika tim B tidak bisa menjawab kuis, pindah ke tim C
  6. Tim A mengajukan pertanyaan ke tim C dan jika tim C tidak bisa menjawab kuis, pindah ke tim B
  7. Ketika kuis berakhir, pendidik melanjutkan menyampaikan materi segmen kedua dan menunjuk tim B sebagai pemandu kuis
  8. Setelah tim B selesai dengan kuisnya, pendidik melanjutkan menyampaikan materi segmen ketiga dan menunjuk tim C sebagai pemandu kuis.
    • Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan ajar atau materi di mana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri tentang sesuatu pertanyaan atau hipotesa yang dipelajari.

Melalui metode ini, peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati sesuatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang sesuatu obyek, keadaan atau proses sesuatu.

Langkah-langkah:

  1. Pendidik menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Pendidik menyampaikan materi secukupnya
  3. Peserta didik membaca buku atau modul
  4. Pendidik membagi kelas menjadi beberapa kelompok
  5. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi ragam materi dengan melakukan percobaan langsung.
  6. Melalui percobaan itu peserta didik mengamati dan menganalisa serta mengambil kesimpulan, secara kelompok maupun individu.
  7. Peserta didik menyampaikan hasil eksperimen berikut juga analisa dan kesimpulan mereka
  8. Dikembangkan lagi dengan ‘diskusi kelas’
  9. Pendidik memberikan kesimpulan
    • Debat yang efektif

Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang penting untuk meningkatkan kemampuan akademik peserta didik. Melalui metode ini, peserta didik dilatih untuk mengemukakan pendapat, menanggapi atau bahkan menyanggah dan mematahkan pendapat yang lain.

Langkah-langkah:

  1. Pendidik mengembangkan sebuah kasus yang kontroversi dalam suatu topik atau materi pelajaran
  2. Pendidik membagi kelas menjadi dua grup, ‘Pro’ dan ‘Kontra’
  3. Pendidik meminta grup untuk menunjuk wakil mereka, dua atau tiga orang
  4. Pendidik mengawali debat dengan meminta masing-masing juru bicara untuk mengemukakan pandangannya secara bergantian
  5. Juru bicara diberi kesempatan kembali ke grupnya untuk mengatur strategi dalam upaya mengalahkan grup lawan
  6. Jika dirasa sudah cukup, pendidik dapat menghentikan debat dan tetap menyisakan sebuah ‘follow up’ dari kasus yang diperdebatkan
    • Skrip kooperatif (cooperative script)

Skrip kooperatif adalah metode pembelajaran di mana peserta didik bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya.

Langkah-langkah:

  1. Pendidik membagi peserta didik untuk saling berpasangan
  2. Pendidik membagikan wacana/materi pada tiap peserta didik untuk dibaca dan membuat ringkasannya
  3. Pendidik dan peserta didik menentukan siapa yang pertama kali berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
  4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak, mengoreksi, menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
  5. Bertukar peran, semula menjadi pembicara ditukar menjadi pendengar
  6. Pendidik memberi kesimpulan
    •  Learning start with question

Metode ini mengajak peserta didik untuk aktif mencari dan menemukan sendiri bagian yang mereka rasa sulit dan belum dipahami dari sebuah materi.

Langkah-langkah:

  1. Pendidik membagikan bahan ajar atau materi kepada peserta didik
  2. Pendidik meminta peserta didik untuk mempelajari bahan tersebut bersama dengan seorang teman (berpasangan)
  3. Peserta didik menentukan bagian (hal-hal) yang belum dimengerti dan memberi garis bawah atau bahkan menuliskan pertanyaan di sampingnya
  4. Selang beberapa waktu, pendidik mengumpulkan semua pertanyaan itu dan memulai pelajaran dengan menjawab atau menjelaskan hal-hal yang menjadi pertanyaan dari peserta didik
    •  Everyone is a teacher here

Metode ini melatih peserta didik untuk berani mengungkapkan pertanyaan serta berani menjawab berbagai pertanyaan sesuai dengan analisanya masing-masing.

Langkah-langkah:

  1. Pendidik membagikan kertas (card) kepada setiap peserta didik dan meminta mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi yang sedang dibahas
  2. Pendidik mengumpulkan kertas-kertas tersebut, diaduk dan dibagikan kembali pada peserta didik secara acak. Peserta didik diminta membaca pertanyaan di kertas masing-masing dan berpikir bagaimana jawabannya.
  3. Pendidik mengundang volunter (sukarelawan) untuk maju ke depan dan membacakan pertanyaan yang ada di tangannya serta memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan tersebut. Pendidik pun mengembangkan diskusi
    •  Information Search

Model pembelajaran ini bermanfaat untuk menjadikan peserta didik lebih mandiri dalam berupaya mencari serta mendapatkan sebuah informasi. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, peserta didik dilatih untuk berusaha mencari dan menemukan berbagai informasi.

Langkah-langkah:

  1. Pendidik membagikan resource material (bisa berupa bacaan, textbook, handout, dokumen dan lain-lain)
  2. Pendidik menyusun sejumlah pertanyaan yang jawabannya bisa dicari pada resource material tersebut
  3. Untuk menumbuhkan persaingan dan kompetisi, pendidik bisa membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil
  4. Setelah selesai, pendidik membahas jawaban yang benar secara bersama dalam sebuah diskusi kelas.
  5. Kesimpulan
    • Complette Sentences

Model pembelajaran ini dapat melatih peserta didik untuk bekerja sama secara kooperatif, menyelesaikan tugas berupa penyempurnaan kalimat yang telah disiapkan pendidik/guru sebelumnya.

Dalam model pembelajaran ini memerlukan media blangko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap. Blangko inilah yang diberikan pada peserta didik untuk dilengkapi setiap susunan kalimatnya.

Langkah-langkah :

  1. Pendidik menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Pendidik menyampaikan materi secukupnya.
  3. Peserta didik disuruh membaca buku atau modul dengan waktu secukupnya
  4. Pendidik membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen
  5. Pendidik membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap
  6. Peserta didik berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
  7. Peserta didik berdiskusi secara berkelompok.
  8. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti atau hafal.
  9. Kesimpulan.
    •  Time Tooken

Model pembelajaran ini dapat melatih keterampilan sosial kepada peserta didik. Di samping juga untuk bersosialisasi dalam kelompok dan juga untuk mencegah masing-masing peserta didik mendominasi dalam diskusi, mencegah peserta didik mendominasi pembicaraan atau peserta didik diam sama sekali.

Langkah-langkah :

  1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning / CL)
  2. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
  3. Bila telah selesai bicara, kupon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap berbicara satu kupon.
  4. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
  5. Dan seterusnya
    • Kepala Bernomor Struktur

Model pembelajaran ini merupakan modifikasi dari model Numbered Heads Together. Dalam pelaksanaannya, model ini juga menggunakan nomor yang diberikan kepada peserta didik. Namun, setiap peserta didik dengan nomor yang berbeda memiliki tugas yang berbeda pula, meskipun mereka dalam satu kelompok yang sama.

Langkah-langkah :

  1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
  2. Penugasan diberikan kepada setiap peserta didik berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai Misalnya : peserta didik nomor satu bertugas mencatat soal. Peserta didik nomor dua mengerjakan soal dan peserta didik nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
  3. Pendidik bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Peserta didik disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa peserta didik bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini peserta didik dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
  4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
  5. Kesimpulan
    • Student Teams Achievement Division (STAD)

Model pembelajaran ini merupakan salah satu model kooperatif yang cukup populer. Penerapannya pun cukup mudah dan tidak membutuhkan banyak media yang mahal atau susah didapat.

Langkah-langkah :

  1. Membentuk kelompok yang anggotanya empat peserta didik secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain lain)
  2. Pendidik menyajikan pelajaran
  3. Pendidik memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
  4. Pendidik memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
  5. Memberi evaluasi
  6. Kesimpulan
    • Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang berusaha mengintegrasikan kegiatan membaca dan menulis sekaligus di dalam kerja sama dan diskusi kelompok.

Langkah-langkah :

  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
  2. Pendidik memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
  3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
  4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
  5. Guru membuat kesimpulan bersama
  6. Penutup
    • Student Facilitator and Explaining

Model pembelajaran ini bermaksud melatih peserta didik untuk mencermati penjelasan kemudian menjelaskannya kembali. Dengan memperhatikan penjelasan pendidik di samping juga membaca materi atau buku, kemudian peserta didik dituntut untuk menjelaskannya kembali ke teman-temannya yang lain.

Langkah-langkah :

  1. Pendidik menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Pendidik mendemonstrasikan atau menyajikan materi
  3. Memberikan kesempatan peserta didik untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan atau peta konsep.
  4. Pendidik menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa.
  5. Pendidik menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
  6. Penutup.

Demikianlah beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan, dan tentu saja dapat dimodifikasi, diperbaiki dan diubah sesuaikan dengan keadaan, situasi serta perkembangan zaman.

 

Dari berbagai sumber.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: RAGAM MODEL PEMBELAJARAN
Ditulis oleh Lautan Hati Oela
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://ulashoim.blogspot.com/2012/03/ragam-model-pembelajaran.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Cara Buat Email Di Google | Copyright of Lautan Hati Oela.