selamat berkunjung di lautan hati,
tempat berbagi, menyelami, memberi
...
just have fun.



Menghilangkan Jejak di Dunia Facebook

Posted by Lautan Hati Oela Monday 25 February 2013 0 comments

Berikut ini adalah beberapa tips mudah untuk menghilangkan jejak Anda di dunia Facebook, seperti yang dirilis oleh situs Time.

Bila Anda cukup aktif di dunia jejaring sosial, khususnya Faceboook, maka kemungkinan besar Anda akan memiliki sebuah koleksi foto yang berjumlah cukup banyak. Koleksi tersebut bisa saja didapat dari hasil unggahan Anda sendiri atau hasil dari ‘tagging’ teman-teman Anda. Namun, seperti dilansir jeruknipis.com, bagaimana caranya Anda memeriksa dan menghilangkan ‘tag’ dari banyaknya foto-foto yang beredar tersebut?

Untuk melihat kembali foto-foto Anda, arahkan mouse ke ikon gerigi di pojok kanan atas Facebook. Klik ‘Privacy Settings’, lalu masuk ke ‘Use Activity Log’. Di dalam menu tersebut, semua aktivitas Anda di situs Facebook bisa terlihat. Untuk melihat foto-foto Anda, klik menu ‘Photos’ untuk memperlihatkan dimana saja wajah Anda terpampang.

Bila Anda melihat foto yang membuat Anda tidak nyaman, arahkan ke ikon bergambar dua manusia kecil di bagian kanan atas gambar dan Anda akan melihat informasi tentang siapa yang mengunggah foto ini dan siapa saja yang bisa melihatnya. Untuk menghapus ‘tag’, klik pilihan ‘Report/Remove Tag’.

$$$$$

semoga bermanfaat

Senyum


Baca Selengkapnya ....

Menyiasati sepatu yang longgar

Posted by Lautan Hati Oela Friday 22 February 2013 0 comments

 

Susah dan ribet juga memang kalau terlanjur menyukai dan membeli sepatu yang ternyata ukurannya terlalu besar… lebih besar dari kaki kita. sepatuTapi, pasti ada cara untuk menyiasatinya.

 

Agar sepatu yang terlalu besar tidak tampak longgar kita pakai dan terasa nyaman di kaki, pasang saja gumpalan kain di ujung sepatu. Jadi, ujung jari kaki akan menyentuh kain tersebut saat sepatu dipakai. So, sepatu yang longgar akan tetap terasa nyaman di kaki. Dan, saat memakai sepatu itu pun tidak lagi terlihat kelonggaran. Alhasil, dapat berjalan dengan sepatu yang nyaman serta tetap terlihat trendi….

$$$$$$$


Baca Selengkapnya ....

Lirik Lagu La Luna : Lara Hati

Posted by Lautan Hati Oela Monday 18 February 2013 0 comments

Benar-benar deh, lagu ini menyisakan rasa penyesalan yang dalam. Menyesal karena sebuah kesalahan dalam menjalani suatu hubungan. Lagu yang cukup menyentuh dan tentu saja, asyik didengar…

La Luna : Lara Hati

Rasa takut kehilanganmu

kini menjelma menjadi nyata

Ku tak bisa menghindar

Mungkin cintamu tlah usai

Kata maaf tak bisa menebus

atas satu khilafku padamu

Kau merasa dikhianati

kau putuskan untuk pergi

Ku coba tersenyum saat kau pergi

meski lara hati menangis melepasmu

Andaikan kau tahu

betapa aku masih mencintamu

Ingin rasanya aku memelukmu

‘tuk terakhir kali sebelum engkau pergi

Namun ku takut tak mampu menahan air mataku

%%%%%


Baca Selengkapnya ....

Seputar Permasalahan Rambut dan Kulit Kepala

Posted by Lautan Hati Oela Saturday 16 February 2013 0 comments

Kali ini akan saya coba berbagi beberapa tips tentang rambut. Bagi perempuan, rambut menjadi mahkota yang berharga, yang harus dijaga dan membutuhkan perawatan agar bisa sehat dan kuat. Namun kenyataannya, banyak permasalahan datang seputar rambut. Karena memang tidak semua orang memiliki rambut yang indah dan tidak bermasalah sama sekali.

Berikut beberapa permasalahan yang kerap timbul dalam upaya merawat rambut. Dan, semoga  tips ringan berikut dapat membantu dan bermanfaat…

Mengatasi Rambut Rontok

Haluskan kulit jeruk nipis, jeruk buah delima lalu jemur sampai mengering. Campurkan dengan santan kemudian oleskan pada rambut serta kulit kepala. Keramas seperti biasa.

Mengatasi Rambut Bercabang

Usapkan minyak zaitun pada sepertiga rambut. Biarkan semalam. Kemudian keramas seperti biasa.

Agar Rambut Tebal Berkilau

Haluskan bunga sepatu, campurkan dengan 2 butir putih telur, dan usapkan pada rambut. Biarkan selama kurang lebih setengah jam, lalu bilas dengan sampo.

Agar Rambut Hitam Menawan

Campur air teh dengan jus lemon, kemudian siramkan pada rambut. Pada bilasan terakhir keramas seperti biasa.

Agar Rambut Tebal

Peras kelapa dan ambil santannya. Rebus hingga tinggal sedikit. Oleskan pada rambut. Biarkan beberapa saat kemudian keramas seperti biasa.

&&&&&&&

 

“Dari berbagai sumber'”

Semoga Bermanfaat Senyum

     

Baca Selengkapnya ....

Operasional Manajemen Pendidikan

Posted by Lautan Hati Oela Tuesday 12 February 2013 0 comments

Pada postingan sebelumnya, sudah dibahas makna manajemen pendidikan; Definisi Manajemen Pendidikan, kemudian bagaimana dan seperti apa fungsi manajemen pendidikan. Maka selanjutnya, saya rasa masih perlu di eksplore lagi; bagaimana aplikasi dan implementasi manajemen pendidikan, dalam praktek organisasi atau lembaga pendidikan.
                  Beberapa aspek yang perlu mendapat pelayanan dengan manajemen pendidikan dalam organisasi–lembaga pendidikan berkaitan dengan operasional pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Aspek tersebut berkenaan dengan kurikulum, guru dan karyawan, siswa, sarana, biaya, sistem informasi, hubungan masyarakat dan pengembangan lembaga.
            a.Manajemen Kurikulum
      Manajemen Kurikulum adalah manajemen yang ditujukan untuk keberhasilan proses pembelajaran secara maksimal dengan menitik beratkan pada kualitas interaksi proses pembelajaran tersebut. Penyusunan kurikulum suatu lembaga pendidikan harus berdasarkan pada visi dan misi lembaga pendidikan tersebut.
      Pada hakikatnya, ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta penilaian atau pengendalian.
      Perencanaan kurikulum dilakukan di tingkat pusat, di daerah dan di tingkat sekolah. Perencanaan kurikulum di tingkat pusat meliputi: tujuan pendidikan, bahan (materi) pelajaran yang dikeluarkan dalam bentuk buku Garis Garis Besar Program Pengajaran, struktur program. Perencanaan kurikulum tingkat daerah dilakukan untuk hal-hal seperti penyusunan kalender sedangkan perencanaan kurikulum di sekolah antara lain penyusunan kalender, penyusunan jadwal pelajaran, pembagian tugas mengajar, penempatan murid di kelas.
      Pengorganisasian kurikulum adalah penyusunan bahan pelajaran ke dalam pola atau bentuk tertentu, yang dalam hal ini terbagi menjadi tiga kelompok yaitu: separate subject curiculum, artinya bahan pelajaran diberikan secara terpisah antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya, antara tema satu dengan tema yang lainnya; correlated curiculum, artinya bahan-bahan pelajaran dihubungkan antara satu dengan yang lainnya; integrated curiculum, artinya bahan pelajaran disajikan dalam bentuk unit yang merupakan satu kesatuan.
      Pelaksanaan kurikulum diklasifikasikan menjadi dua, yakni sistem kelas dan sistem tanpa kelas. Sistem kelas artinya bahan-bahan pelajaran sudah dikelompokkan dan di urutkan sesuai tingkatan kelas tertentu. Jadi, sebelum mempelajari bahan yang ada ditingkat kelas atas, siswa harus dievaluasi kemampuan dan penguasaannya pada bahan pelajaran dikelas sebelumnya. Sistem tanpa kelas artinya tidak memakai kelas, hanya memakai program. Jadi, siswa diperbolehkan pindah program dari yang sudah dikuasai ke program berikutnya.
      Penilaian atau pengendalian kurikulum diadakan demi mengevaluasi apakah tujuan pendidikan sudah tercapai dan kegiatan yang berlangsung sesuai rencana, sehingga dapat ditempuh pembenahan.
b.Manajemen Sumber Daya Manusia
      Manajemen Sumber Daya Manusia adalah manajemen yang ditujukan pada sumber daya manusia yang ada dalam suatu lembaga pendidikan, yaitu guru dan karyawan. Manajemen SDM ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kualitas guru dan karyawan sehingga dapat mendorong tercapainya tujuan pendidikan serta membantu dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan.
      Proses manajemen SDM ini terdiri dari perencanaan, penarikan (rekrutmen), seleksi, pelatihan dan pengembangan, evaluasi prestasi, promosi atau demosi, pemberhentian atau pensiun.
      Perencanaan diawali dengan analisis ketenagakerjaan lembaga pendidikan. Analisis yang sistematis meliputi dua hal, antara lain: deskripsi kerja (job description) yaitu mengenai tugas-tugas yang harus dilakukan guru dan karyawan; dan spesifikasi kerja (job analysis) yaitu kemampuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas itu. Dengan dua hal tersebut, lembaga pendidikan dapat menentukan kebutuhan guru dan karyawan, meliputi jumlah, tipe dan kualitas yang diperlukan.
      Rekrutmen atau penarikan guru dan karyawan dilakukan setelah tahap perencanaan dan diumumkan bahwa dibutuhkan tenaga guru dan karyawan untuk lembaga pendidikan.
      Setelah rekrutmen, diadakan seleksi dan penempatan. Para pelamar diseleksi dengan ketentuan yang telah ditetapkan sehingga yang diterima dapat ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.                   
      Untuk meningkatkan prestasi kerja guru dan karyawan, diadakan pelatihan dan pengembangan. Lembaga pendidikan sangat berperan dalam menentukan apa yang terbaik untuk pembinaan mutu guru dan karyawannya, termasuk pelatihan dan pengembangan.
      Setiap akhir tahun, guru dan karyawan dinilai dan dievaluasi oleh kepala sekolah. Hal ini bertujuan untuk memperoleh bahan pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan karyawan, pemberian jabatan atau kenaikan pangkat.
      Sebagai penghargaan terhadap prestasi kerjanya, guru dan karyawan diberikan kompensasi, atau juga promosi kenaikan pangkat dan jabatan. Disamping itu, berlaku juga demosi bagi yang tidak menunjukkan prestasi keja atau melanggar peraturan.
      Pemberhentian atau pensiun diperuntukkan bagi guru dan karyawan yang sudah tua, prestasi kerjanya tidak maksimal atau yang mengundurkan diri.
c.Manajemen Kesiswaan
      Manajemen Kesiswaan merupakan pengelolaan terhadap siswa, yang dimulai dari perencanaan, penerimaan siswa baru, pengorganisasian siswa, MOS, pembinaan dan pelayanan siswa, organisasi siswa, penilaian siswa, mutasi dan alumni siswa.
      Perencanaan siswa dimaksudkan untuk mengetahui daya tampung sekolah dengan memperhitungkan berapa siswa yang keluar atau lulus, yang tinggal kelas atau mengulang. Berdasarkan hal ini, jumlah penerimaan siswa baru ditentukan.
      Penerimaan siswa baru ini menggunakan beberapa sistem antara lain dengan tes atau ujian masuk, penelusuran minat dan kemampuan, hasil dan nilai Ujian Nasional serta pindah sekolah.
      Setelah diterima, siswa dikelompokkan dalam kelas-kelas tertentu yang bedasarkan bidang studi, spesialisasi atau sistem kredit. Tahap berikutnya adalah orientasi sekolah yaitu berupa penjelasan tentang tata tertib sekolah, program-program sekolah, peninjauan fasilitas yang ada serta pengenalan terhadap guru dan staf lain.
      Disekolah, pembinaaan siswa dilakukan dengan berbagai kegiatan, semisal kegiatan kurikuler, kokurikuler, intra kurikuler, ekstra kurikuler, hubungan antar siswa, hubungan dengan guru, hubungan dengan personil sekolah lainnya serta dengan masyarakat.
      Untuk organisasi siswa, telah dikenal Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang merupakan wadah untuk menampung aspirasi serta penyaluran kegiatan sesuai minat dan bakat siswa.  
      Setiap siswa pasti mengalami perkembangan dan sudah jadi tugas guru untuk menilainya secara terus menerus demi mengetahui sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai.
d.Manajemen Sarana Prasarana
      Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang ada, yang mempermudah proses pembelajaran dan sifatnya langsung. Semisal  papan tulis, buku, OHP, transparan, komputer dan sebagainya. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua fasilitas yang ada, yang mempermudah proses pembelajaran tapi sifatnya tidak langsung. Misalnya ruang kelas, gedung, meja kursi, jalan-jalan di lembaga pendidikan dan lain-lain.
      Manajemen sarana prasarana pendidikan ini meliputi perencanaan, pengadaaan, penyimpanan dan pemeliharaaan, penggunaan dan penghapusan.
      Dalam perencanaan, dianalisis dan ditentukan kebutuhan sarana prasarana yang disesuaikan dengan kurikulum yang telah disusun sebelumnya untuk kemudian diadakan.
      Melalui proses pengadaan, sarana dan prasarana dapat diperoleh. Hal ini dilakukan dengan pembelian, membuat sendiri, menerima hibah, menyewa atau pinjam, atau bisa juga dengan guna susun.
      Setelah perencanaan dan pengadaan, tinggal bagaimana cara pemeliharaan, penyimpanan serta penggunaannya sehingga bisa bermanfat dan tidak mudah hilang atau rusak.
      Sarana dan prasarana pendidikan seyogyanya digunakan dan dirawat dengan sebaik mungkin agar selalu dalam kondisi aman, baik dan terjaga. Kendati demikian, bila sudah dipakai berkali-kali, sarana akan mengalami kerusakan-kerusakan kecil atau mungkin aus. Untuk itulah diadakan penghapusan, yang bertujuan menghapus sarana milik sekolah dari daftar inventaris dan dari tanggung jawab sekolah. Penghapusan ini ditujukan bagi sarana yang sudah rusak, tidak sesuai dengan kebutuhan atau hilang.
e.Manajemen Keuangan
      Dalam manajemen keuangan pendidikan, ditentukan dan dicanangkan seberapa banyak modal yang dibutuhkan dalam upaya operasional pendidikan, dari mana dana itu diperoleh dan bagaimana penggunaannya, pemasukan dan pengeluaran serta saldo yang didapat. Semua hal tersebut ditulis dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.
      Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah disusun oleh kepala sekolah, guru, wakil wali murid, pemerintah dan masyarakat. Pada akhir tahun anggaran, sekolah harus membuat laporan pertanggung jawaban penggunaaan anggaran selama satu tahun atau satu periode. Laporan itu bisa berupa neraca, laporan laba rugi dan laporan rus kas. Neraca adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban (hutang) dan modal yang dimiliki. Laporan rugi laba adalah laporan keuangan yang menunjukkan laba atau rugi yang diperoleh dalam satu periode. Sedang laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan arus kas selama satu periode.
f.Manajemen Sistem Informasi
      Sistem informasi pendidikan adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya dikoordinasikan untuk mengubah data menjadi informasi guna mencapai tujuan pendidikan.*
      Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, menuntut adanya persaingan antar lembaga pendidikan. Tak pelak, demi menghadapi persaingan itulah suatu lembaga pendidikan membutuhkan sistem informasi yang sejatinya banyak bermanfaat. Sistem informasi tidak saja menginformasikan apa yang terjadi dalam lembaga pendidikan, tetapi juga menyerap informasi dari lingkungan untuk kepentingan lembaga pendidikan dan masyarakat. Lembaga pendidikan masa kini tidak bisa lagi mengandalkan kemampuan yang ada tanpa mengikuti perkembangan teknologi informasi. Semakin cepat dan kompleks perubahan lingkungan pendidikan, maka perhatian lembaga pendidikan terhadap sistem informasi harus semakin besar.
      Tahapan yang dilalui dalam manajemen sistem informasi pendidikan adalah pengorganisasian data, pengumpulan dan penyiapan data, pengolahan data dan penyajian laporan. Dahulu, sistem informasi ini masih bersifat manual, akan tetapi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, sistem informasi pendidikan kini pun memakai sistem komputerisasi dimana manajemen data dan informasi bisa melalui pendekatan yang berorientasi file maupun data base.
g.Manajemen Hubungan Masyarakat
      Hubungan Masyarakat (humas) pendidikan meliputi pembicaraan hubungan masyarakat luas yang pesannya berupa masalah-masalah pendidikan. Jadi di dalam kegiatan humas terkandung kegiatan komunikasi, dan humas pendidikan ini menyangkut semua bentuk komunikasi tentang masalah pendidikan.
      Humas pendidikan terdiri dari dua macam yakni humas internal yang meliputi kegiatan mengatur hubungan antara kepala sekolah dan guru-guru, kepala sekolah dengan murid, kepala sekolah dengan karyawan, guru-guru dengan murid, murid dengan murid; dan humas eksternal yang meliputi kegiatan mengatur hubungan sekolah dengan wali murid, dengan BP3, dengan lembaga-lembaga pemerintah dan swasta serta upaya meningkatkan minat masyarakat.
h.Manajemen Pengembangan Lembaga
      Manajemen Pengembangan Lembaga adalah upaya untuk mengelola dan mengatur bagaimana perkembangan lembaga agar bisa terus eksis dan survive ditengah persaingan global. Manajemen pengembangan lembaga ini semata-mata ditujukan untuk peningkatan lembaga pendidikan, tidak hanya kuantitas tapi juga pada kualitas.
      Manajemen pengembangan lembaga pendidikan terdiri dari beberapa kegiatan antara lain pembentukan tim dalam upaya suksesi pengembangan lembaga, penyusunan renstra, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan sekolah, pemeliharaan inventarisasi tanah, gedung serta perlengkapan sekolah.     
        @@@@@        



*Data adalah fakta, angka, bahkan simbol mentah. Sedangkan informasi terdiri dari serangkaian data yang telah ditransformasi dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan.

Referensi:
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993.
Tim FKIP-UMS, Manajemen Pendidikan, Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2004.

Baca Selengkapnya ....

BAGAIMANA ANAK BELAJAR

Posted by Lautan Hati Oela Monday 11 February 2013 0 comments

Dari lingkungan hidupnya..... anak-anak belajar.
Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan.
Jika anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menentang.
Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas.
Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya.
Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi malu.
Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah.
Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar.
Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya diri.
Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai.
Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi.
Jika anak tidak banyak dipersalahkan, ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri.
$$$$$$$












Baca Selengkapnya ....

Lirik lagu Rihana : Diamonds

Posted by Lautan Hati Oela Sunday 10 February 2013 0 comments

 

Satu lagi lagu romantis dari Rihanna. Sebuah kisah akan kekaguman terhadap seseorang yang terlihat bersinar terang laksana bintang, berlian

Diamonds ~ Rihanna

Shine bright like a diamond

Shine bright like a diamond

Find light in the beautiful sea

I choose to be happy

You and I, you and I

We’re like diamonds in the sky

You’re shooting star I see

A vision of ecstasy

When you hold me, I’m alive

We’re like diamonds in the sky

I knew that we’d become one right a way

Oh, right a way

At first sight I felt the energy of sunrays

I saw the life inside your eyes

So shine bright, tonight You and I

We’re beautiful like diamonds in the sky

Palms rise to the universe As We moonshine and molly

Feel the warmth, we’ll never die

We’re like diamonds in the sky

Shine bright like a diamond

Shine bright like a diamond

%%%%%


Baca Selengkapnya ....

TIGA KENDARAAN CINTA

Posted by Lautan Hati Oela Saturday 9 February 2013 0 comments

 

Pengembara yang telah mengarungi berpuluh-puluh abad rahasia kehidupan, berkisah kepadaku: Bahwa bagi perjalanan manusia, disediakan tiga kendaraan cinta;

Ialah “Kepedihan Hidup”. Jiwa yang disakiti, keterpenjaraan, luka yang berurai-urai air mata.

Kemudian “Kejayaan”. Rasa riang gembira yang berbinar-binar, ketermanjaan, pesta dan tertawa yang penuh hiasan.

Atau “Sunyi”. Sunyi yang teramat diam. Yang memelihara jarak di antara dua lainnya.

Pengembara itu berkata – “naikilah salah satunya, engkau akan tiba di puncak mabuk cinta, di ufuk jauh segala jenis pengetahuan atau di kesejatian rasa bahagia. Ketiga itu sama”.

Ketika ia bertanya –“engkau pilih yang mana?”

Kujawab –“tentu saja yang kedua!”

Pengembara itu tertawa terkekeh-kekeh seraya berkata –“betapa tololnya!”

Dan sebelum kubuka mulut untuk mempertanyakan pernyataannya, ia telah meneruskan kalimatnya; “Tapi juga jangan pilih yang pertama! Para malaikat tidak begitu kerasan menemani orang-orang angkuh!”

$$$$$$$


Baca Selengkapnya ....

Menyiasati Cincin yang terlalu longgar

Posted by Lautan Hati Oela Thursday 7 February 2013 5 comments

Pernah memiliki cincin yang ukurannya lebih besar dari jari??? Hmmm… pengalaman pribadi, nih! Karena sangat menginginkan cincin yang ditawarkan salah satu teman, akhirnya aku memutuskan untuk membelinya. Dan, karena sistem penjualan acecoris itu  lewat katalog, akhirnya aku tak bisa menentukan dengan pasti ukuran yang tepat dengan jari. Dengan bermodal “kira-kira” saja, aku segera memesan cincin dengan salah satu ukuran yang tertera di katalog temanku itu.

Setelah cincin pesananku itu datang, segera aku coba. Dan…… busyet!!!! Cincinnya terlalu longgar, Man…! Saat itu juga, segera putar otak untuk bisa mendapatkan siasat agar cincin itu tetap dapat melekat di jari, tanpa terasa longgar.

Akhirnya, beberapa cara dapat ditemukan demi menyiasati cincin yang terlalu longgar; Pertama dan yang paling mudah, lilitkan saja benang pada cincin sampai ketebalan yang dibutuhkan, sehingga cincin akan terasa pas di jari. Namun, karena cincin itu benar-benar terlalu longgar di jariku, aku pakai cara lainnya; bungkus sedikit gabus atau benda padat lain dalam kain, kemudian rekatkan pada cincin dengan menggunakan plaster atau benang. Tapi, jika ingin lebih praktis dan terlihat modis, pasangkan saja pengganjal cincin –ring snuggies- pada cincin. Alhasil, cincin yang terlalu longgar bisa pas dan nyaman di jari tangan…

Senyum


Baca Selengkapnya ....

KESULITAN BELAJAR DAN ALTERNATIF SOLUSINYA

Posted by Lautan Hati Oela 0 comments

Setiap individu merupakan pribadi yang unik dan berbeda antara satu dengan yang lain. Tak terkecuali dalam proses serta hasil belajar, setiap individu memilki perbedaan dalam melalui dan mencapai proses-hasil belajar. Ada beberapa individu yang mengalami proses belajar dengan baik dan maksimal. Namun juga ada individu yang mengalami gangguan dalam belajarnya atau biasa disebut dengan kesulitan belajar.




Kesulitan belajar berasal dari istilah learning disability , yang arti sesungguhnya adalah ketidakmampuan belajar. Akan tetapi, dalam negara kita istilah ‘kesulitan belajar’ lebih sering dipakai dan dianggap lebih tepat dibanding dengan ‘ketidakmampuan belajar.’ Dan yang pasti, istilah kesulitan belajar dinilai lebih optimistik daripada ketidakmampuan belajar. Sehingga di Indonesia, learning disability lebih diterjemahkan dengan kesulitan belajar.
Definisi kesulitan belajar atau learning disability dikemukakan pertama kalinya di Amerika Serikat pada kisaran tahun 1997. Pemerintah Amerika Serikat mengalami berbagai perubahan dalam mendefinisikan learning disability. Hal ini dikarenakan adanya berbagai ketidak sepahaman dalam memahmi istilah tersebut. Sehingga kerap muncul kritik atas definisi istilah itu yang kemudian melahirkan definisi-definisi baru.
Di Indonesia pun belum terdapat definisi yang baku akan istilah kesulitan belajar. Istilah yang diadopsi dari learning disability itu pun memiliki definisi yang sama dengan definisi yang telah dikemukakan di Amerika. Meskipun terdapat berbagai definisi kesulitan belajar atau learning disability, namun dapat ditemukan beberapa kesamaan dalam definisi yang telah ada.
Kesulitan belajar adalah sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar atau kemampuan dalam bidang studi matematika. Gangguan tersebut intrinsik dan diduga disebabkan oleh adanya disfungsi syaraf pusat.
Di Indonesia yang masih tidak ada definisi baku tentang kesulitan belajar akhirnya menunjukkan bahwa, setiap anak yang memperoleh prestasi belajar rendah, maka para guru pun akan menyebutnya sebagai siswa berkesulitan belajar.
Salah satu penyebab kesulitan belajar yang diduga berasal dari adanya disfungsi neurologis atau syaraf pusat inilah yang akhirnya menjadikan istilah kesulitan belajar tidak bisa disamakan dengan tuna grahita atau retardasi mental. Namun demikian, kesulitan belajar bisa saja terjadi bersamaan dengan adanya kondisi lain yang menggangu, misalnya ganguan sensoris, tuna grahita, hambatan sosial dan emosional.
Beberapa hal yang mengindikasikan kesulitan belajar pada seorang anak atau individu antara lain:
a.       kemungkinan adanya disfungsi neurologis
b.      adanya kesulitan dalam tugas-tugas akademik
c.       adanya kesenjangan antara prestasi dengan potensi
d.      adanya pengeluaran dari sebab-sebab lain atau pengaruh lingkungan
Disamping disfungsi neurologis, terdapat pengaruh lingkungan yang diduga menjadi penyebab timbulnya kesulitan belajar, misalnya perbedaan budaya, pembelajaran yang tidak tepat dan/atau strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar seseorang atau peserta didik, pemberian ulangan penguatan (reinforcement) yang tidak tepat, tuntutan-tuntutan dari lembaga pendidikan dan/atau upaya mengajarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan seorang anak serta faktor-faktor psikogenik.
Disfungsi neurologis yang menjadi penyebab utama kesulitan belajar senyatanya juga dapat menyebabkan tunagrahita dan gangguan emosional. Beberapa faktor yang menyebabkan disfungsi neurologis yang pada gilirannya akan menyebabkan kesulitan belajar antara lain:
a.       faktor genetik
b.      luka pada otak karena trauma fisik atau karena kekurangan oksigen
c.       biokimia yang hilang (misalnya biokimia yang diperlukan untuk memfungsikan syaraf pusat)
d.      biokimia yang dapat merusak otak ( misalnya zat pewarna pada makanan)
e.       pencemaran lingkungan (misalnya pencemaran timah hitam)
f.       gizi yang tidak memadai
g.      pengaruh-pengaruh psikologis dan sosial yang dapat merugikan perkembangan anak (deprivasi lingkungan)
Apabila ditinjau dari aspek psikologi perkembangan, kesulitan belajar disebabkan oleh adanya kelambatan kematangan dari suatu fungsi neurologis. Oleh sebab itu, kesulitan belajar bersifat sementara sehingga banyak diantara anak-anak berkesulitan belajar yang tidak lagi memperlihatkan gejala-gejala kesulitan belajar setelah mereka remaja atau dewasa.
Secara garis besar, kesulitan belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:
a.  kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disability);
Kesulitan belajar jenis ini mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi serta kasulitan belajar dalam penyesuaian perilaku sosial. Kesulitan belajar ini sukar diketahui, baik oleh orang tua atau guru, karena tidak ada pengukuran-pengukuran sistematik seperti halnya dalam bidang akademik.
b.      kesulitan belajar akademik (academic learning disability);
Kesulitan belajar jenis ini menunjukkan pada adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut meliputi penguasaan ketrampilan dalam membaca, menulis dan matematika.
Berbeda dengan kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan, kesulitan belajar akademik ini dapat dengan mudah diketahui. Hal ini dikarenakan oleh adanya standar atau pengukuran sistematiknya, sehingga individu yang mengalami kesulitan belajar akademik dapat diketahui ketika ia gagal menampilkan salah satu atau beberapa kemampuan akademik.
            Kesulitan belajar sebenarnya dapat diatasi atau ditangggulangi. Bahkan, ketika diketahui penyebab atau telah mengidentifikasi secara dini maka kesulitan belajar dapat dicegah sehingga tidak semakin parah.
Ada beberapa jalan yang bisa ditempuh untuk menanggulangi kesulitan belajar. Diantara beberapa solusi yang dapat digunakan untuk masalah kesulitan belajar adalah :
a.      remedial teaching
Program pengajaran remedial atau remedial teaching pada hakikatnya adalah sebuah kewajiban bagi para guru/pendidik setelah mereka mengadakan evaluasi formatif dan menemukan beberapa peserta didik yang belum dapat meraih tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam setiap akhir kegiatan pembelajaran, pada tiap unit pelajaran selalu diadakan tes formatif demi mengetahui kemampuan dan hasil belajar peserta didik. Dalam evaluasi tersebut akan diperoleh peserta didik yang dianggap belum tuntas atau belum mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah adanya evaluasi tersebut, peserta didik yang belum menguasai bahan pelajaran diberikan pengajaran remedial. Hal ini dimaksudkan agar tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai.
Kendati demikian, tak dapat dipungkiri juga bahwa masih ada saja peserta didik yang belum berhasil atau bahkan mengalami kegagalan dalam pembelajaran, meskipun telah mendapatkan program pengajaran remedial. Untuk kasus seperti ini biasanya dialami oleh anak berkesulitan belajar. Dan, tidak mungkin guru reguler atau guru kelas terus-menerus membantu para peserta didik atau anak-anak semacam itu. Maka kemudian, pemberian pengajaran remedial bagi anak berkesulitan belajar hendaknya diserahkan kepada guru yang memiliki keahlian khusus dalam pelayanan pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Guru tersebut biasa dikenal dengan guru remedial (remedial teacher). Dengan demikian, dalam sebuah lembaga pendidikan idealnya memiliki dua jenis guru, yakni guru reguler (baik guru kelas atau guru bidang studi) dan guru remedial yang khusus menangani dan memberikan pelayanan pendidikan serta pengajaran remedial bagi anak berkesulitan belajar.
Sebelum memberikan remedial teaching, seorang guru seyogyanya menegakkan diagnosis kesulitan belajar, yaitu menentukan jenis dan penyebab kesulitan belajar serta alternatif strategi pengajaran remedial –yang efektif dan efisien—yang akan diberikan kemudian. Dengan demikian, pemberian remedial teaching pada para peserta didik atau anak akan mendatangkan hasil yang diharapkan, sehingga tujuan belajar dapat tercapai serta anak/peserta didik akan mengalami keberhasilan dalam pembelajaran.
b.      asesmen
Asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang seorang anak/peserta didik, yang kemudian akan digunakan untuk bahan pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak/peserta didik tersebut.
Tujuan utama dari suatu asesmen adalah untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran bagi anak yang memiliki kesulitan belajar.
Terkait upaya penanggulangan kesulitan  belajar, asesmen dilakukan untuk lima keperluan:
a.)    penyaringan (screening)
anak-anak/peserta didik berkesulitan belajar disuatu lembaga pendidikan diidentifikasi untuk menentukan anak/peserta didik mana yang memerlukan pemeriksaan yang lebih komprehensif.
Dalam screening ini dilakukan evaluasi sepintas, misalnya melalui observasi informal oleh guru, untuk menentukan siapa diantara anak-anak/peserta didik yang memerlukan evaluasi intensif
b.)    pengalihtanganan (referral)
berdasarkan hasil evaluasi pada tahap screening, anak-anak/peserta didik kemudian dialih tangankan (referral)  pada seorang ahli, misalnya psikolog atau dokter untuk memperoleh pemeriksaan lebih lanjut.
c.)    klasifikasi (classification)
melalui hasil pemerikasaan dari seorang ahli, baik psikolog maupun dokter tersebutlah anak/peserta didik kemudian diklasifikasikan untuk menentukan apakah mereka benar-benar memerlukan pelayanan dan penanganan khusus.
d.)   perencanaan pembelajaran (instructional planning)
dalam tahap ini asesmen dilakukan demi penyusunan program pengajaran individual
e.)    pemantauan kemajuan belajar anak (monitoring pupil progress)
pada tahap ini asesmen dapat dilakukan dengan menggunakan tes formal, informal, observasi dan prosedur asesmen yang didasarkan pada kurikulum.
Proses pengumpulan informasi atau asesmen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui wawancara, observasi, pemgukuran informal dan tes baku formal. Berbagai metode pengumpulan informasi tersebut hendaknya tidak dilakukan secara sendiri-sendiri tetapi secara simultan. Pada waktu melakukan wawancara misalnya, dapat dilakukan observasi; begitu juga pada saat anak/peserta didik sedang mengerjakan tes baku formal.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari proses asesmen itulah kemudian dapat diambil berbagai tindak lanjut, baik berupa proses pembelajaran yang akan dipakai untuk anak/peserta didik berkesulitan belajar, ataupun penanganan lainnya terkait anak/peserta didik berkesulitan belajar.
c.       program pendidikan individual
Program Pendidikan Individual atau Individualized Education Program adalah suatu program yang dikhususkan bagi anak/peserta didik yang memiliki masalah kesulitan belajar. Program ini merupakan bentuk pelayanan dari Pendidikan Luar Biasa bagi peserta didik/anak berkesulitan belajar. Namun sayangnya, di Indonesia program ini masih belum banyak dikenal dan diterapkan.
Dalam prakteknya, program pendidikan individual ini dikembangkan oleh guru PLB yang bertugas di lembaga pendidikan atau sekolah biasa. Program pendidikan individual ini diadakan bukan tanpa alasan. Dalam keberadaannya, program pendidikan individual ini senyatanya bermanfaat untuk menjamin bahwa setiap anak dan/atau peserta didik yang memiliki masalah kesulitan belajar mempunyai suatu program yang diindividualkan untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan khas mereka dan mengkomunikasikan program tersebut kepada orang-orang yang berkepentingan dalam bentuk tertulis. Program semacam itu diharapkan dapat membantu para guru/pendidik untuk mengadaptasikan program umum dan/atau program khusus bagi anak berkesulitan belajar, yang bertolak dari kekuatan, kelemahan dan minat anak.
Program pendidikan indivisual ini seharusnya memuat lima pernyataan, yakni pernyataan tentang:
a.)    taraf kemampuan anak/peserta didik saat ini
b.)    tujuan pembelajaran umum dan penjabarannya dalam tujuan pembelajaran khusus
c.)    pelayanan khusus yang tersedia bagi anak/peserta didik
d.)   proyeksi tentnag kapan dimulainya kegiatan dan waktu yang digunakan untuk memberikan pelayanan
e.)    prosedur evaluasi dan kriteria keberhasilan program
Sebelum diterapkan, program pendidikan individual harus dievaluasi kelayakannya terlebih dahulu. Evaluasi ini dilakukan oleh suatu tim yang disebut dengan TP-3I (Tim Penilai Program Pendidikan Individual), yang beranggotakan guru PLB yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang pendidikan bagi anak/peserta didik berkesulitan belajar, guru reguler (guru kelas atau guru bidang studi), kepala sekolah, orang tua, ahli yang berkaitan dengan anak (dokter dan psikolog), serta –kalau memungkinkan—anak/peserta didik itu sendiri.
Dalam merancang program pendidikan individual, terdapat beberapa langkah yang perlu diambil, diantaranya adalah:
a.)    membentuk Tim Penilai Program Pendidikan Individual (TP-3I)
b.)    menilai kekuatan, kelemahan serta minat anak/peserta didik
c.)    mengembangkan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek
d.)   merancang metode dan prosedur pencapaian tujuan
e.)    menentukan metode evaluasi untuk mengetahui kemajuan anak/peserta didik
d.      pengembangan metode dan strategi pembelajaran yang beragam
metode dan strategi dalam pembelajaran merupakan hal penting dalam upaya penanganan dan penanggulangan anak/peserta didik yang memiliki masalah kesulitan belajar. Dengan mengembangkan metode dan strategi belajar-mengajar yang tepat, efektif dan efisien, anak/peserta didik diharapkan mampu mencerna bahan pelajaran dengan baik sehingga tak lagi terjerat dalam masalah kesulitan belajar.
Tiga rancangan pembelajaran yang dapat dicoba diterapkan dalam menangani dan menanggulangi anak/peserta didik berkesulitan belajar antara lain:
a.)    melatih proses yang kurang
metode ini merupakan upaya untuk memperbaiki proses (bagian pelajaran/bab-sub bab) yang kurang atau memperbaiki ketidakmampuan anak/peserta didik serta menyiapkan mereka untuk belajar lebih lanjut.
Manfaat dari metode ini adalah untuk membantu anak/peserta didik membangun dan mengembangkan berbagai fungsi pemrosesan yang lemah melalui latihan.
b.)    mengajar melalui proses yang disukai
pendekatan ini menggunakan modalitas kekuatan anak sebagai dasar strategi pembelajaran. Anak/peserta didik yang menyukai modalitas pendengaran sebagai sarana untuk belajar, diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada penggunaan indra pendengaran. Anak/peserta didik yang lebih menyukai modalitas penglihatan, diajar dengan strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada penggunaan indera penglihat. Dan, anak/peserta didik yang lebih menyukai modalitas gerak, diajar melalui strategi pembelajaran yang mengutamakan gerakan.
c.)    pendekatan kombinasi
pendekatan pengajaran ini merupakan kombinasi dari dua pendekatan sebelumnya. Alasan diterapkannya metode ini adalah, guru tidak hanya perlu menekankan pada kekuatan pemrosesan, tetapi juga secara bersamaan psikologis memberikan landasan yang berguna dalam bidang kesulitan belajar.
Pendekatan pengajaran kombinasi ini memungkinkan guru untuk berupaya mengajar anak/peserta didik berkesulitan belajar, meskipun untuk itu guru harus bekerja keras.
*****

Baca Selengkapnya ....
Cara Buat Email Di Google | Copyright of Lautan Hati Oela.