Bullying Pada Anak: Kenali, Cegah, Atasi!
Baca Selengkapnya ....
kesuksesan bukan dilihat dari hasil akhir, tapi diidentifikasi berdasarkan proses perjuangannya
Demi meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, tentu dibutuhkan sebuah metode dan/atau model pembelajaran yang tidak hanya membuat peserta didik menjadi aktif, tetapi juga sekaligus kreatif, tertantang dan merasa senang. Perasaan senang yang dimaksudkan adalah, saat proses pembelajaran, peserta didik tidak lagi merasa bosan atau malas. Mereka akan menjadi bersemangat, antusias dan tertantang mengikuti setiap proses pembelajaran.
Berikut beberapa metode dan/atau model pembelajaran yang dapat diterapkan dan masih bisa dikembangkan lagi:
Salah satu teknik yang baik dalam mengajar adalah bertanya. Dengan pertanyaan, peserta didik akan mendapatkan rangsangan untuk berpikir dan menggunakan kemampuan intelektual mereka agar mendapatkan jawaban yang tepat. Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat menstimulasi peserta didik untuk berpikir. Kendati demikian, pertanyaan yang digunakan dalam proses pembelajaran senyatanya beragam. Apabila ditinjau dari intensitasnya, pertanyaan itu ada yang baik dan jelek, ada yang positif dan negatif, ada yang membawa peserta didik untuk lebih aktif dan sebaliknya. Semua itu bergantung pada bagaimana teknik menyampaikan pertanyaan, bagaimana bobot dan conten pertanyaan, bagaimana respon peserta didik serta bagaimana penguatan (reinforcement) dan umpan baliknya.
Dalam mengajukan pertanyaan terdapat dua cara diantaranya:
a.) memberikan pengarahan ulang (redirecting)
dalam redirecting ini terdapat proses pengalihan jawaban dari seorang peserta didik terhadap peserta didik lainnya. Maksud dan tujuannya adalah untuk memperoleh jawaban yang paling tepat dari para peserta didik.
Pendidik/guru memberikan pertanyaan kepada seorang peserta didik, kemudian mengalihkan pertanyaan itu pada peserta didik lainnya untuk dikomentari dan diberikan penjelasan seperlunya.
b.) Membimbing untuk memberikan jawaban (probing)
untuk membantu peserta didik dalam menemukan jawaban, pendidik berupaya memberikan pengarahan, namun secara generalisasi dan tidak mengulang (clarification).
Pendidik/guru memberikan pertanyaan seraya memberikan petunjuk bagaimana agar peserta didik mampu menemukan cara menjawabnya.
Sodiodrama berarti cara menyajikan bahan pelajaran dengan menunjukkan dan mempertontonkan atau mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial. Dengan demikian, metode pembelajaran sosiodrama adalah metode pembelajaran yang dalam pelaksanaannya, peserta didik mendapat tugas dari guru untuk mendramatisasikan suatu situasi sosial yang mengandung suatu problem. Tujuannya adalah agar peserta didik mampu memecahkan masalah yang muncul dari sebuah situasi sosial.
Metode ini merupakan suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan peserta didik dengan memerankan tokoh hidup atau benda mati. Dengan sosiodrama, peserta didik dapat dengan bebas berekspresi dalam menjalankan peran masing-masing.
Numbered heads together adalah metode pembelajaran di mana setiap peserta didik diberi nomor kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Lalu pendidik/guru memanggil nomor peserta didik secara acak.
Langkah-langkah:
Metode pembelajaran dengan pemecahan masalah atau problem solving adalah penggunaan metode dalam proses pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah, baik pribadi atau kelompok untuk dipecahkan sendiri atau bersama-sama. Dalam menggunakan metode ini, pendidik dapat memberikan sebuah problema atau kasus kepada peserta didik untuk kemudian dibaca, dipahami dan ditemukan alternatif solusinya. Pendidik dapat menyimak alternatif solusi yang ditawarkan peserta didik, kemudian memberi petunjuk dan menyimpulkannya.
Metode pembelajaran ini digunakan dengan maksud untuk menstimulasi peserta didik dalam berkompetisi secara beregu (tim).
Langkah-langkah:
Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan ajar atau materi di mana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri tentang sesuatu pertanyaan atau hipotesa yang dipelajari.
Melalui metode ini, peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati sesuatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang sesuatu obyek, keadaan atau proses sesuatu.
Langkah-langkah:
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang penting untuk meningkatkan kemampuan akademik peserta didik. Melalui metode ini, peserta didik dilatih untuk mengemukakan pendapat, menanggapi atau bahkan menyanggah dan mematahkan pendapat yang lain.
Langkah-langkah:
Skrip kooperatif adalah metode pembelajaran di mana peserta didik bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya.
Langkah-langkah:
Metode ini mengajak peserta didik untuk aktif mencari dan menemukan sendiri bagian yang mereka rasa sulit dan belum dipahami dari sebuah materi.
Langkah-langkah:
Metode ini melatih peserta didik untuk berani mengungkapkan pertanyaan serta berani menjawab berbagai pertanyaan sesuai dengan analisanya masing-masing.
Langkah-langkah:
Model pembelajaran ini bermanfaat untuk menjadikan peserta didik lebih mandiri dalam berupaya mencari serta mendapatkan sebuah informasi. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, peserta didik dilatih untuk berusaha mencari dan menemukan berbagai informasi.
Langkah-langkah:
Model pembelajaran ini dapat melatih peserta didik untuk bekerja sama secara kooperatif, menyelesaikan tugas berupa penyempurnaan kalimat yang telah disiapkan pendidik/guru sebelumnya.
Dalam model pembelajaran ini memerlukan media blangko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap. Blangko inilah yang diberikan pada peserta didik untuk dilengkapi setiap susunan kalimatnya.
Langkah-langkah :
Model pembelajaran ini dapat melatih keterampilan sosial kepada peserta didik. Di samping juga untuk bersosialisasi dalam kelompok dan juga untuk mencegah masing-masing peserta didik mendominasi dalam diskusi, mencegah peserta didik mendominasi pembicaraan atau peserta didik diam sama sekali.
Langkah-langkah :
Model pembelajaran ini merupakan modifikasi dari model Numbered Heads Together. Dalam pelaksanaannya, model ini juga menggunakan nomor yang diberikan kepada peserta didik. Namun, setiap peserta didik dengan nomor yang berbeda memiliki tugas yang berbeda pula, meskipun mereka dalam satu kelompok yang sama.
Langkah-langkah :
Model pembelajaran ini merupakan salah satu model kooperatif yang cukup populer. Penerapannya pun cukup mudah dan tidak membutuhkan banyak media yang mahal atau susah didapat.
Langkah-langkah :
Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang berusaha mengintegrasikan kegiatan membaca dan menulis sekaligus di dalam kerja sama dan diskusi kelompok.
Langkah-langkah :
Model pembelajaran ini bermaksud melatih peserta didik untuk mencermati penjelasan kemudian menjelaskannya kembali. Dengan memperhatikan penjelasan pendidik di samping juga membaca materi atau buku, kemudian peserta didik dituntut untuk menjelaskannya kembali ke teman-temannya yang lain.
Langkah-langkah :
Demikianlah beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan, dan tentu saja dapat dimodifikasi, diperbaiki dan diubah sesuaikan dengan keadaan, situasi serta perkembangan zaman.
Dari berbagai sumber.
“K
|